Minggu, 01 Januari 2012

Bab 7

Manajemen Produksi

1.   Perkembangan manajemen produksi
Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang, yaitu :
a.    Pembagian kerja dan spesialisasi
b.    Revolusi industri
c.    Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer
d.    Perkembangan ilmu dan metode kerja

2.   Pengertian manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

3.   Pengertian produksi
Secara umum, produksi yaitu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Dalam arti sempit, produksi dimaksudkan kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi, barang industri, suku cadang, mapun komponen penunjang.

4.   Proses produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
a)    Kelangsungan hidup
-      Produksi terus menerus
Produksi ini dilakukan sebagai proses untuk mengubah barang-barang. Walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat mesin yang dipakai tidaklah berubah
-      Produksi terputus-putus
Produksi ini tidak terus menerus beroperasi, sering kali terhenti guna mengubah alat, pengaturan kembali alat, dan penyesuaian yang terus-menerus.
b)   Teknik
-      Proses ekstrakfif      : Proses pengambilan bahan langsung dari alam
-      Proses analitis         : Memisahkan bahan. Seperti dari menyak mentah ke minyak bersih.
-      Proses pengubahan : proses perubahan bentuk sepertia alat rumah tangga.
-      Proses sintetis        : Proses pencampuran bahan dengan  unsur-unsur lain. Seperti bahan kimia

5.   Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
Manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan.
Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, ada 4 macam keputusan, yaitu:
-      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty)
-      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
-      Pengmabilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty)
-      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai 5 tanggung jawab keputusan utama, yaitu :
-      Proses
-      Kapasitas
-      Persediaan
-      Tenaga kerja
-      Kualitas

6.   Ruang lingkup manajemen produksi
Kegiatan manajemen produksi memiliki kegiatan yang cakupannya cukup luas, dimulai dari analisis dan penetapan sebelum dimulainya kegiatan produksi. Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoperasiannya.
Penambahan dalam oerancangan sistem produksi meliputi:
-      Seleksi dan desain hasil produksi
-      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
-      Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
-      Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja
-      Rancangan tugas
-      Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

7.   Fungsi dan sistem produksi dan operasi
-      Fungsi produksi dan operasi
4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi:
a.    Proses pengolahan
b.    Jasa-jasa penunjang
c.    Perencanaan
d.    Pengendalian atau pengawasan
-      Sistem produksi dan operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.

8.   Lokasi dan layout pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.  Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing.
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dariprocess layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenislayout tersebut. Perangkat lunak yang diperlukan untuk penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.


Nina Auliana
25211175
1EB07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar