Jumat, 26 April 2013

Andai Aku Jadi Menteri Perekonomian




Jika kita melihat tayangan di salah satu acara stasiun TV swasta tentang ketertinggalan suatu daerah di Indonesia, miris rasanya. Akses untuk jalan ke desa tersebut saja sulit, apalagi akses mereka untuk menjual hasil pertanian atau perkebunan mereka, padahal untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka harus bekerja atau menjual hasil pertanian mereka. Saya salut dengan usaha anak-anak disana untuk menempuh pendidikan, mereka rela berjalan kaki puluhan kilo meter demi mendapatkan pengajaran dan pendidikan dari guru mereka. Itu hanya salah satu contoh nyata dari kehidupan tertinggal di salah satu daerah Indonesia. Dari contoh itu saja, sudah tercipta “PR” untuk para pejabat dan para menteri. Mereka hanya memfokuskan pembangunan di Ibu Kota saja, sedangkan di daerah-daerah seakan terlupakan. Seandainya saya menjadi menteri untuk perekonomian Indonesia, hal yang pertama saya lakukan adalah mendata daerah-daerah mana saja yang masih tertinggal. Sedikit demi sedikit daerah tersebut akan dibangun sesuai dengan kebutuhannya, lalu diberi pelatihan atau keterampilan agar mereka tidak hanya mengandalan hasil dari pertanian saja. Tidak hanya itu, yang terpenting adalah membangun akses jalan. Sejauh ini yang saya ketahui, para petani kesulitan untuk menjual hasil panen mereka ke pasar karena sulitnya akes jalan yang ditempuh untuk mencapai ke pasar, akibatnya mereka menjual hasil pertanian tersebut ke tengkulak dengan harga yang tidak seberapa dengan keringat yang telah mereka kucurkan.
Memang tidak semudah membalikan telapak tangan untuk melakukan hal tersebut, berikut solusi yang saya ambil untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi di Indonesia:

1.    Tingginya Jumlah Pengangguran.
Dari tahun ke tahun masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Banyak pengangguran yang tidak mempunyai skill.. Solusinya yaitu memberikan pendidikan tentang berwirausaha, dengan semakin banyaknya orang yang berwirausaha, maka akan semakin banyak pula tenaga kerja yang akan diserap.

2.    Tingginya Biaya Produksi
Di dunia industri di negara kita ini selain biaya produksi cukup tinggi, banyak biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan. Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin meningkat. Sebaiknya di setiap industri, kita berikan beberapa orang pengawas untuk mengawasi jalannya industri agar tidak terjadi pungutan liar dan memberi hukuman yang pantas bagi orang yang melakukan pungli tersebut.

3.    Kesenjangan Penghasilan
Kesenjangan penghasilan pasti selalu ada, hal ini dikarenakan dari kebijakan para manajemen suatu Perusahaan. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan menetapkan kebijakan upah minimal di negara Indonesia dan menindaklanjuti para instansi yang melanggar kebikan yang dibuat.

4.    Kebijakan Impor
Output pertanian kita sampai sekarang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri. Ini merupakan salah satu masalah perekonomian di Indonesia yang cukup mengganjal, kenapa? Karena negara kita sendiri merupakan negara yang agraris, mengapa untuk beras saja masih perlu impor dari luar? Solusi yang saya tempuhl adalah dengan memberikan pinjaman dana dengan bunga ringan untuk petani dan lahan untuk pertanian dan dengan pengawasan ke tingkat distribusi, seperti tengkulak dan penadah agar tidak ada permainan harga yang menyebabkan kenaikan tingkat harga yang disebabkan kecurangan tersebut.

Itulah hal-hal yang akan saya atasi jika saya menjadi seorang menteri perekonomian, ingatlah menjadi seorang menteri perekonomian tidak lah mudah. Kita harus mengatasi berbagai masalah yang ada di negara kita untuk mencapai negara yang lebih baik lagi dari sisi ekonominya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar