Selasa, 05 Juni 2012

PERAN SEKTOR LUAR NEGERI PADA PEREKONOMIAN INDONESIA

1.    Perdagangan Antar Negara

Perdagangan antar Negara sering disebut dengan perdagangan internasional merupakan suatu kegiatan pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Beberapa manfaa yang kita peroleh dari adanya perdangangan internasional ini yaitu :
a.    Memperoleh barang yang tidak diproduksi di negeri sendiri
b.    Meningkatkan devisa
c.    Meningkatkan teknologi
d.    Memperluas pasar hasil produksi
e.    Memperoleh keuntungan dari spesialisasi produk bagi tiap-tiap Negara

2.    Hambatan Perdagangan Antar Negara
a.    Perbedaan mata uang suatu Negara dengan Negara lain
b.    Bea cukai
c.    Peraturan ani dumping
d.    Kebijaksanaan impor yang dilakukan oleh suatu Negara
e.    Peraturan administrasi

3.    Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia

Neraca Pembayaran adalah pencatatan keseluruhan nilai barang dan jasa, transfer keuangan, transaksi modal, dan transfer kekayaan internasional yang dicatat secara sistematis pada periode tertentu. Terdapat dua jenis neraca pembayaran, yaitu :

a.    Neraca Perdagangan
Digunakan untuk mencatat nilai transaksi ekspor dan impor barang selama satu periode. Ekspor barang dicatat dalam transaksi kredit sedangkan impor barang dicatat dalam transaksi debit. Apabila ekspor melebihi impor, negara tersebut mempunyai surplus neraca perdagangan atau mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. Sebaliknya, jika impor melebihi ekspor, negara tersebut mempunyai defisit neraca perdagangan atau memperoleh pengurangan investasi luar negeri.

b.    Neraca Modal
Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, serta hadiah (grants).

4.    Peran Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (contohnya rupiah) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit nilai uang asing (contohnya dollar). Sehingga, jika kita gunakan contoh rupiah dan dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurun waktu tertentu. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,- .

Terdapat tiga cara untuk menentukan tinggi-rendahnya kurs atau nilai tukar valuta asing, yaitu :
a.    Kurs tetap, karena dikaitkan dengan emas sebagai standar atau patokannya.
b.    Kurs bebas, yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Sekarang banyak orang yang bicara tentang kurs mengambang (floating rates)
c.    Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah atau bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.

Pembayaran antar negara harus menyangkut lebih dari satu macam mata uang, yang harus ditukarkan satu sama lain dengan harga atau kurs tertentu. Hal inilah yang membuat perdagangan dan pembayaran internasional menjadi perkara yang rumit.

Apabila mata uang suatu negara dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan valuta lain akibatnya ekspornya akan macet dan impornya didorong terlalu besar, sehingga keseimbangan neraca pembayaran terancam. Hal yang sebaliknya terjadi apabila mata uang dinilai terlalu rendah (under valued) apabila kurs resmi terlalu rendah dibandingkan dengan daya belinya yang sesungguhnya, maka ekspor akan bertambah besar, tetapi impor akan macet.


http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_perdagangan
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/peranan-kurs-valuta-asing-pada-perekonomian-indonesia/
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/05/neraca-pembayaran-luar-negeri-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar